Episode 3 – Baek Seung Jo Junior
Seung Jo sedang duduk di sebuah bangku dan Ha Ni tiduran di pangkuannya. Seung Jo berkata, “Ha Ni, bangunlah. Ada sesuatu yang ingin aku berikan.” Ha Ni masih memejamkan matanya dan berkata, “Aku masih terlalu mengantuk untuk bangun.” Seung Jo tersenyum dan berkata, “Tidak. Kau harus bangun.” Seung Jo meletakan buah peach di bibir Ha Ni dan berkata, “Ha Ni makanlah. Ini hadiah dariku.” Ha Ni masih terpejam dan tersenyum lalu berkata, “Tapi peach ini berbulu.” Saat Ha Ni akan menggiggit peach itu tiba-tiba suara Seung Jo berubah menjadi kasar, “Jika kau lapar berhentilah makan kaki boneka itu!”
Ha Ni terbangun dari mimpinya dan ternyata dia sedang menggiggit kaki boneka teddy bear yang di berikan oleh Min Ah. Ha Ni melihat Seung Jo yang sedang bersiap-siap pergi dan Ha Ni pun berkata, “Peach. Aku
baru saja makan peach.” Seung Jo berkomentar, “Berhentilah membicarakan buah peach! Kenapa kau tidak cepat bangun untuk segera pergi ke kampus? Bukankah kau malas hanya karena kau memiliki kelas di sore hari ini?” Ha Ni berkata, “Aku merasa tidak enak badan hari ini. Aku merasa mual.” Seung Jo bertanya, “Apa yang kau makan kemarin?” Ha Ni menjawab, “Kemarin? Hmm kemarin Min Ah ulang tahun jadi….” Seung Jo memotong pembicaraan dan berkata, “Mintalah pada Ibu obat. Dia sudah membuatkan sarapan dan menunggumu di bawah.”
Ha Ni kebingungan dna berkata, “Bukankah ini Jumat? Dia mengatakan akan pergi ke pertemuan pada pagi hari.” Seung Jo berkata, “Hari ini hari Kamis! Sudahlah aku pergi.”
Pagi-pagi Ibu Seung Jo dan Ha Ni sedang sarapan bersama. Ibu Seung Jo memakan jeruk dan berkomentar, “Ouch ini sangat asam. Ah Ha Ni kau bilang kau mimpi buah peach?” Ha Ni menjawab, “Ya. Aku bermimpi Seung Jo memberikan buah peach padaku.” Ha Ni sudah selesai makan dan mengambil jeruk. Ibu Seung Jo terus menatap Ha Ni dan bertanya, “Kenapa? Ha Ni apakah kau kurang enak badan hari ini?” Ha Ni menjawab, “Ya. Aku sedikit mual. Tenanglah aku hanya akan memakan jeruk ini saja.”
Ibu Seung Jo semakin curiga dan berkata, “Kau merasa mual? Dan kau ingin makan jeruk yang asam ini?” Ha Ni tersenyum dan terus memakan jeruknya. Ibu Seung Jo berkata, “Mungkinkah…. Apakah kau memiliki sebuah ide kenapa itu terjadi? Dengan Seung Jo?” Ha Ni tertawa dan berkata, “Ah tidak mungkin Ibu Mertua.” Ibu Seung Jo langsung memeluk Ha Ni dengan yakin berkata, “Sebagai wanita yang sudah memiliki 2 anak, aku yakin akan hal ini! Luar biasa… Kau akhirnya melakukannya. Ah tunggu aku tidak bisa tinggal diam.” Ha Ni masih kebingungan namun dia tersenyum dan terus memakan jeruk yang asam.
Ibu Seung Jo menelfon Min Ah berkata, “Min Ah kau harus datang untuk bertemu dengan Ha Ni ku ini.” Min Ah kaget dan bertanya, “Benarkah Ha Ni?” Ibu Seung Jo tertawa dan menjawab, “Aku tidak menduga akan secepat ini.”
Min Ah lalu menelfon Joo Ri dan Joo Ri tentu sangat kaget, “Apakah yang kau katakan ini benar?” Min Ah menjawab, “Tentu. Ibu Seung Jo yang menelfonku dan aku pun terkejut saat mendengarnya.” Joo Ri ikut senang dan berkata, “Wow Oh Ha Ni. Aku tau bahwa dia akan menjaga banyak hal yang penting.”
Ibu Seung Jo menelfon ke Parang University dan memberikan kabar bahwa Ha Ni akan segera menjadi seorang Ibu. Jelas saja berita ini langsung tersebar cepat di kalangan para mahasiswa. Dan berita ini pun sampai ke telinga Seung Jo yang kebingungan.
Ha Ni sedang duduk di kamarnya dan berkata, “Apa yang akan Seung Jo katakan? Ekspresi seperti apa yang akan dia tunjukan?Jika aku tiba-tiba memanggil dia Papah, bukankah dia akan sangat terkejut? Aku seorang Ibu…. “
Min Ah dan Joo Ri mampir ke rumah dan Ha Ni berkata, “Tapi setalah mendengar apa yang Ibu katakan padaku, aku merasakan sesuatu yang menggeliat di perutku.” Min Ah dan Joo Ri sama-sama tertawa. Ha Ni terus meyakinkan mereka berdua, “Hey aku serius dapat merasakannya. Keajaiban seperti Seung Jo itu jarang ada.” Min Ah berkomentar, “Aku membayangkan seperti apa nantinya. Mereka bilang keajaiban dan idiot itu adalah bagian dari kertas.” Joo Ri juga berkomentar, “Benar. Ini spekulasi yang berbahaya.”
Ha Ni berkata, “Aku berharap dia akan menuruni otak Seung Jo.” Min Ah bertanya, “Lalu wajah?” Ha Ni menjawab, “Tentu saja wajahku.” Joo Ri berkomentar, “Apa maksudmu? Wajahnya harus mengikuti Papahnya, Seung Jo.” Ha Ni kesal dan bertanya, “Kenapa memangnya dengan wajahku?” Joo Ri berkomentar, “Kau? Huh tidak akan pernah. Itu akan menjadi masalah. Wajahnya harus 100% mirip dengan Seung Jo.” Ha Ni jelas langsung cemberut.
Seung Jo pulang ke rumah dan di kejutkan oleh Min Ah dan Joo Ri yang memberikan selamat padanya. Seung Jo kebingungan dan bertanya, “Ada apa?” Joo Ri dan Min Ah menarik Seung Jo ke ruang tamu dimana seluruh keluarga sudah berkumpul untuk merayakan hal ini. Ha Ni tersenyum malu-malu.
Seung Jo bertanya, “Ada apa ini?” Bapa Seung Jo berkata, “Duduklah terlebih dahulu.” Seung Jo duduk di kursi dan kembali bertanya, “Ada apa ini?” Ibu Seung Jo memperlihatkan sebuah baju bayi dan bertanya, “Seung Jo yah, bukankah ini cantik? Oh baju-baju ini luar biasa manis sekali.” Bapa Seung Jo berkomentar, “Sayang, mengapa baju ini semuanya berwarna pink? Ah Seung Jo bukankah hiasan ini lucu? Lihatlah ada pesawat dan mobil. Dan ini ada mobil-mobilan yang dulu kau pernah pakai.” Ibu Seung Jo berkomentar, “Sayang, barang-barang itu sepertinya itu anak laki-laki.” Bapa Seung Jo berkata, “Ini adalah cucu pertama kita, harusnya laki-laki.” Ibu Seung Jo tetap ingin cucu perempuan dan akhirnya mereka berdua jadi bertengkar.
Eun Jo berkomentar, “Jika itu bayi perempuan maka akan seperti kaka ipar Oh Ha Ni, aku menolaknya! Orang-orang menyukai Oh Ha Ni menurutku sudah cukup.” Ibu Seung Jo kesal dan berkata, “Baek Eun Jo!”
Seung Jo berkata, “Tunggu sebentar. Jadi maksud kalian ini Ha Ni hamil?” Ha Ni tersenyum dan menjawab, “Aku pikir begitu.” Seung Jo bertanya, “Apakah kau sudah melakukan pemeriksaan?” Ha Ni menjawab, “Aku sudah membicarakannya dengan Ibu dan aku pikir iya.” Ha Ni berbisik pada Seung Jo dan berkata, “Kau ingat malam itu kan. Malam saat hujan.” Seung Jo berkomentar, “Hal bodoh apa yang kau maksudkan?Kau tidak yakin akan satu hal dan kau langsung merasakan bahwa kau hamil?” Joo Ri dan Min Ah sama-sama terdiam mendengar kata-kata itu.
Ha Ni dan Seung Jo pergi bersama dengan mobi. Ha Ni berkata, “Haruskah kita membeli perlengkapan bayi? Dan aku pikir mobil ini terlihat terlalu kecil untuk anak-anak.” Seung Jo berkata, “Diamlah.” Ha Ni kesal dan bertanya, “Sepertinya kau tidak senang kita memiliki anak, benar bukan? Bayi yang ada di perutku ini dapat mendengar semua yang kita katakan. Kau benar-benar Papah yang buruk!” Seung Jo hanya berkomentar, “Sudah kubilang diamlah.” Ha Ni benar-benar kesal dan berkata, “Kau sebaiknya berhati-hati. Kau akan menjadi dokter seharusnya kau tau bahwa tiga bulan pertama adalah saat yang berbahaya. Hey kata-katamu yang tidak bijaksana itu …. aku tidak ingin mengatakannya tapi keguguran itu mungkin saja terjadi.”
Seung Jo berkata, “Hey Oh Ha Ni!” Oh Ha Ni sudah sangat kesal sehingga dia berkata, “Lupakan itu. Aku tidak ingin mendengar apa yang kau katakan lagi. Aku ingin kedamaian!”
Ha Ni shock saat di beritahu oleh dokter bahwa dirinya sebenarnya tidak hamil. Ha Ni bertanya, “Tapi mengapa aku merasa ada sesuatu yang bergerak di perutku ? Bahkan aku merasa mual dan tidak enak badan?” Dokter menjawab, “Perutmu terlalu terpenuhi makanan sehingga kau merasa seperti itu.” Seung Jo yang mendengar jawaban dokter langsung tersenyum dan bertanya, “Apa yang kau makan hah?” Dokter berkata, “Jangan kecewa, kau masih muda.”
Ha Ni dan Seung Jo pulang ke rumah dan mereka berbicara di teras atas. Ha Ni berkata, “Pada Ibumu, Bapamu dan Papahku aku merasa sungguh minta maaf.” Seung Jo berkomentar, “Ini bukan salahmu. Ibulah yang terlalu berlebihan.”
Bapa Seung Jo dan Ibu Seung Jo menatap belanjaan bayi yang mereka sudah siapkan dan ya mereka merasa sedikit kecewa. Eun Jo juga ternyata kecewa karena dia bahkan sudah mencari informasi mengenai bayi dan dia mencari video cara mengasuh bayi.
Seung Jo bertanya, “Apa kau kecewa?” Ha Ni menjawab, “Aku terlalu gembira karena aku pikir akan memiliki bayi yang mirip denganmu Seung Jo.” Seung Jo berkomentar, “Tidak apa-apa jika Bayi itu juga mirip denganmu.” Ha Ni bertanya, “Benarkah? Ah kau mengatakan hal seperti ini pasti untuk menggodaku, benar bukan?”
Seung Jo menyentuh jidat Ha Ni dan berkata, “Jidat yang datar ini, mata yang terlihat seperti tertidur ini… tidak buruk.” Seung Jo memukul pelan jidat Ha Ni dan Ha Ni bertanya, “Kenapa kau memukulku hah?” Seung Jo mengalihkan pembicaraan dan berkata, “Tapi aku benar-benar berharap mereka tidak akan mewarisi otakmu.” Ha Ni tersenyum kesal. Seung Jo kembali berkata “Menjadi Papah dari anak yang seperti Oh Ha Ni, terdengar menyenangkan.” Ha Ni berkata, “Huh kau mencoba menghiburku karena ini tidak jadi. Apa kau pikir aku tidak dapat menyadarinya hah?” Seung Jo bertanya, “Kau tidak percaya dengan kata-kata yang dikatakan oleh suamimu ini? Baiklah Oh Ha Ni aku akan menunjukan seperti apa diriku.”
Seung Jo langsung menggendong Ha Ni dan berkata, “Hari ini akan menjadi malam yang special.” Ha Ni memukul Seung Jo dan berkata, “Hey apa yang kau lakukan hah?”
0 komentar:
:f :D :-D :) ;;) :! :$ x( :? :@ :~ :| :)) :( :(( :o
Posting Komentar