Episode 7 – Selamat Ulang Tahun.
Seung Jo mencium rangkaian bunga mawar lalu mengembalikan rangkaian bunga itu pada Dokter Na(Seniornya Seung Jo). Seung Jo melihat penampilan Dokter Na ini dan berkomentar, “Senior, apa kau tidak berlebihan? 100 Mawar, Champagne, cincin, dan bahkan kau berdandan seperti seorang kurir.” Dokter Na tertawa dan bilang bahwa Seung Jo ini tidak tau apa yang namanya percintaan dan Dokter Na juga bilang bahwa ulang tahun sang istri itu datang hanya sekali dalam satu tahun.
Seung Jo kembali bertanya, “Apakah istrimu ini menyukai hal yang kekanak-kanakan?” Dokter Na menjawab, “Lihatlah, Apakah ada seseorang yang tidak menyukai kejutan? Apakah kau tau bahwa wanita itu menyukai hal kekanak-kanakan seperti ini? Mereka akan terharu lalu menangis. Kau harus mencobanya suatu saat nanti.” Seung Jo berfikir sesaat dan berkata, “Tidak perlu. Hal ini terlalu kekanak-kanakan.” Dokter Na berkomentar, “Bocah ini benar-benar tidak mengetahui cara menyenangkan wanita. Man, aku ikut sedih pada Perawat Oh yang hidup bersamamu. Aku pergi dulu, sampai jumpa.” Dokter Na pergi dan Seung Jo hanya terdiam.
Para Perawat sedang mengobrol dan bertanya pada Ha Ni, “Perawat Oh, tanggal 16 ini ulang tahunmu? Perawat Oh kau sungguh beruntung. Apa yang kau minta pada Dokter Baek Seung Jo? Minta dia untuk membelikan sesuatu yang mahal untukmu. Ah Hadiah seperti apa yang kau dapatkan dari Dokter Baek Seung Jo pada ulang tahunmu yang sebelumnya? Apa kau pernah mendapatkan suatu hadiah darinya?” Ha Ni kebingungan memikirkan apa yang Seung Jo pernah berikan padanya dan dia menjawab, “Ah 2 tahun yang lalu dia membuatkan aku pertanyaan untuk ujianku, tahun lalu dia membawaku menyetir.” Seung Jo
melewati tempat para perawat dan mendengar semua itu.
melewati tempat para perawat dan mendengar semua itu.
Seorang perawat kembali bertanya, “Perawat Oh, apakah kau pernah menerima bunga dari Dokter Baek?” Ha Ni kebingungan dan menjawab, “Hmm bunga? Seung Ji itu tipe yang pemalu.” Ha Ni melihat Seung Jo yang berdiri di dekat ruang perawat dan dia menyapa Seung Jo dengan semangat, “Seung Jo! Ah Dokter Baek!” Seung Jo menatao Ha Ni sekilas lalu pergi. Perawat yang lain pun merasa kasihan pada Ha Ni karena Seung Jo selalu bersikap dingin pada Ha Ni.
Ha Ni pergi ke ruang perawatan dan melihat ada seorang pasien yang sangat berterima kasih pada Seung Jo. Ha Ni menghampiri Seung Jo untuk merapihkan pakaian Seung Jo dan bilang pada Seung Jo bahwa suaminya ini memang hebat. Seung Jo mengingatkan Ha Ni bahwa mereka ini ada di rumah sakit. Seung Jo lalu bertanya, “Kenapa kau ada di ruangan ini?” Ha Ni menjawab, “Kenapa? Aku juga perawat.” Seung Jo mengingatkan Ha Ni agar fokus pada para pasien bukannya pada dia. Ha Ni berkomentar bahwa dia juga fokus pada para pasien.
Ha Ni bertanya pada Seung Jo, “Seung Jo apakah kau tau ada apa di tanggal 16?” Seung Jo berfikir sesaat dan menjawab, “Aku ada 2 operasi pada pagi hari dan aku ada jaga malam. Kenapa?” Ha Ni tersenyum terlihat kecewa dan bilang bahwa dia hanya penasaran karena melihat ada sebuah tanda di kalendernya Seung Jo dan dia berfikir bahwa itu adalah hari special. Seung Jo lalu bilang bahwa dia harus pergi ke ruangan gawat darurat.
Ha Ni dan Seung Jo pulang bersama dan mereka berhenti di depan lampu merah. Ada pasangan yang melintas dan membawa bunga. Seung Jo melihat bunga itu dan bertanya pada Ha Ni, “Apakah kau menyukai bunga juga?” Ha Ni menjawab dengan senyuman, “Tentu. Mana ada Perempuan yang tidak menyukai bunga. Semua wanita meninginkan menerima bunga dari seseorang yang mereka cintai.” Seung Jo tersenyum mendengar jawaban Ha Ni lalu kembali menjalankan mobilnya.
Di rumah. Ibu Seung Jo bertanya, Apakah Ha Ni sudah memberi tahu masalah ulang tahunnya itu pada Seung Jo atau belum. dan Ha Ni bilang bahwa dia tidang mengatakan hal ini pada Seung Jo karena Seung Jo sangat sibuk hari itu dan dia tidak ingin mengganggu Seung Jo. Ibu Seung Jo tentu langsung mengomel dan bilang bahwa Seung Jo ini sangat keterlaluan karena tidak meningat ulang tahun Ha Ni dan bahkan Seung Jo belum pernah memberikan hadiah pada Ha ni,
Ibu Seung Jo mulai merencanakan hadiah apa yang di inginkan oleh Ha Ni. Seung Jo datang ke dapur dan mendengar kata-kata ulang tahun sehingga dia bertanya, “Ulang tahun? Apakah ini ulang tahunmu?” Ibu Seung jelas langsung marah, “Huh kau ini memiliki IQ 200 tapi mengapa tidak bisa mengingat hari penting seperti ulang tahun Ha Ni?” Seung Jo mejawab, “Itu karena aku tidak tertarik pada hal itu.” Ha Ni tentu saja sangat kecewa mendengar hal itu. Ibu Seung Ji tentu kembali memarahi Seung Jo, “hey Baek Seung Jo kenapa kau begitu jahat! Kau tidak tertarik pada ulang tahun istrimu tercinta ini? Kita akan merayakan pesta ulang tahun Ha Ni pada tanggal 16, mengerti?”
Seung Jo bilang bahwa dia tidak bisa ikut karena dia dalam tugas jaga pada tanggal 16 dan Ulang Tahun Ha Ni bisa di rayakan tahun depan karena ulang tahun itu datang setiap tahun. Ha Ni sangat kecewa mendengar hal itu dan dia hanya bisa terdiam. Ibu Seung Jo kembali memarahi Seung Jo namun Ha Ni mencegahnya dan bilang bahwa dia baik-baik saja. Seung Jo pergi dari dapur dan berkata, “Dengarlah, dia bilang tidak apa-apa.”
Seung Jo sedang mengerjakan tugasnya dan Ha Ni masuk kedalam kamar siap untuk tidur. Seung Jo bertanya, “Apakah kau ingin kita semua merencanakan ulang tahunmu dengan begitu menghebohkan?” Ha Ni menjawab, “Menghebohkan? Ah aku melakukan itu karena Ibu terlihat sangat bersemangat. Itu bukan karena aku kekanak-kanakan.” Seung Jo kembali bertanya, “Lalu apa yang kau inginkan untuk pesta ulang tahunmu?” Ha Ni menjawab dengan tersenyum, “Pesta yang ada kita berdua.” Seung Jo tetap fokus pada pekerjaannya dan bertanya, “Sudah kuduga. Lalu katakan padaku apa yang kau inginkan.”
Ha Ni tersenyum senang dan berkata, “Suamiku yang tercinat tiba-tiba datang kehadapanku dan membawakan 100 bunga mawar dan akan berkata ‘Kejutan!’ Lalu akan makan malam di tempat yang pemandangannya sungguh indah. Oh ya lalu meminum wine yang kau pilih. Dan kau akan membawakan aku kue dengan lilin dan kau bernyanyi selamat ulang tahun untukku. Bukankah itu hebat?” Seung Jo tersenyum dan berkata, “Yeah bermimpi adalah hal yang bagus. Tapi apa yang harus kulakukan? Aku ada tugas jaga. ” Ha Ni kembali kecewa dan berkata, “Aku mengerti. Aku tidur duluan.” Diam-diam Seung Jo mencari Restaurant dengan pemandangan yang indah pada malam hari di Internet.
Seung Jo meminta pertukaran jaga pada Dokter Na namun Dokter Na tidak bisa karena pada tanggal 16 dia juga sudah ada janji dengan istrinya. Seung Jo meminta pertukaran jaga dengan dokter yang lainnya namun dokter itu kembali menolak karena dia ada kursus.
Seung Jo lalu mendatangi seorang juniornya untuk meminta pertukaran jaga. Juniornya itu tidak bisa karena harus membetulkan catatan untuk profesornya dan dia sudah mengerjakan catatan ini selama 3 hari namun belum selesai juga. Akhirnya Seung Jo rela mengerjakan tugas juniornya itu sementara Juniornya tertidur. Pagi hari Seung Jo menyelesaikan catatan itu dan bilang pada Juniornya bahwa dia sudah membuat semua catatan untuk semester ini. Junior Seung Jo itu tentu sangat kagum pada Seung Jo karena Seung Jo dapat menyelesaikannya hanya dalam satu malam saja.
Seung Jo datang ke sebuah toko bunga untuk membeli bunga mawar. Penjaga toko itu datang dan berkata, “Oh kau pasti ingin menyatakan perasaanmu. Mawar merah ni adalah arti dari gairah cinta. Kau pasti benar-benar mencintai pacarmu. Mawar putih ini artinya adalah cinta yang tulus, aku lihat kau ini tipe laki-laki yang gentle. Mawar pink ini artinya jaminan cinta. Mawar kuning ini artinya cinta yang sempurna. Mawar Orange ini artinya keinginan cinta…” Seung Jo lelah mendengar ucapan penjaga toko itu dan meminta agar dibungkuskan 100 mawar merah.
Ha Ni merayakan ulang tahun itu di rumah dan Ibu Seung Jo dan juga Bapa Seung Jo mengucpakan selamat. Eun Jo berkata, “Karena Kakakku tidak ada disni aku merasa sedih karena itu jadi aku akan menggantikannya mengucapkan selamat padamu.” Ha Ni tersenyum pada Eun Jo dan mengucapkan terima kasih pada semuanya. Ibu Ha Ni masih saja kesal pada Seung Jo dan bilang bahwa Seung Jo ini keterlaluan karena tidak mementingkan ulang tahun Ha Ni. Bapa Seung Jo mencoba menjelaskan bahwa Seung Jo melakukan hal ini karena pekerjaannya. Ha Ni juga berkata bahwa dia baik-baik saja.
HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Seung Jo. Ibu Seung Jo senang mendengar hal itu dan bilang pada Ha Ni bahwa Seung Jo pasti menelfon untuk mengucapkan selamat. Ha Ni tersenyum lalu cepat-cepat mengangkat telfonnya.
Seung Jo sudah ada di depan rumah dengan mobil yang di hias balon dan dia berkata, “Hey Oh Ha Ni cepatlah keluar. Kita tidak memiliki perawat yang cukup banyak dalam ruang gawat darurat. Jadi cepatlah keluar.” Seung Jo menutup telfonnya dan berkata, “Oh semua ini membuatku merasa jijik. Benar-benar perempuan….”
Seung Jo melihat ada seorang ibu yang hamil dan dia pun bertanya, “Apa kau baik-baik saja?” Ibu-ibu hamil itu bilang bahwa dia sepertinya mengalami kontraksi dan harus segera melahirkan. Seung Jo ikut panik dan mempersilahkan ibu itu untuk masuk kedalam mobilnya. Ibu itu melihat mobil Seung Jo dan berkomentar, “Apakah mobil ini tidak terlalu kecil?” Seung Jo berkata, “Tidak apa. Ini cukup, aku adalah dokter.” Ibu itu pun berjalan masuk kedalam mobil di bantu oleh Seung Jo.
Ha Ni keluar dari rumah dan kaget melihat Seung Jo, “Ada apa ini?” Seung Jo menjawab, “Apa yang kau pikirkan? Kita harus segera pergi ke rumah sakit.” Ha Ni mengerti dan langsung masuk kedalam mobil bersama Ibu hamil tersebut.
Di dalam mobil keadaan benar-benar menjadi ribut. Seung Jo meminta Ha Ni untuk menenangkan Ibu hamil tersebut namun Ibu itu tidak bisa tenang dan terus berteria bahkan dia menarik rambut Ha Ni dan bunga mawar yang sudah di siapkan oleh Seung Jo pun jadi hancur karena keributan di dalam mobil.
Semua yang sudah di siapkan oleh Seung Jo pun hancur. Ha Ni melihat sebuah dress di mobil Seung Jo dan dia melihat semua yang sudah di persiapkan oleh Seung Jo itu dan dia tersenyum senang karena itu artinya Seung Jo peduli padanya. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan bilang bahwa Ibu itu sudah melahirkan dan anaknya lahir dengan sehat. Ha Ni merasa lega mendengar hal itu lalu dia bertanya, “Apakah dress ini hadiah ulang tahunku?” Seung Jo kaget di tanya seperti itu dan berkata, “Berbaliklah sebentar.”
Seung Jo menyiapkan sesuatu lalu meminta Ha Ni untuk menghadap kearahnya. Ha Ni kaget saat melihat Seung Jo memberinya sebuah kue dengan lilin yang menyala di atas kue itu. Seung Jo berkata, “Aku ingin memberikan kejutan untukmu tapi kuenya kacau. Dan bunga yang aku beli hanya tersisa satu. Sekarang jam 11:59 pm ini tetap hari ulang tahunmu.” Ha Ni menerima setangkai bunga mawar itu dan berkata, “Maafkan aku karena aku tidak menyadari perasaamu.” Seung Jo tersenyum dan mencium Ha Ni.
Ha Ni lalu berkata, “Ah ada satu hal lagi. Nyanyikan lagu selamat ulang tahun lalu aku akan meniup lilin.” Seung Jo tersenyum dan berkata, “Baiklah karena ini adalah ulang tahunmu.” Seung Jo menyanyikan lagu ulang tahun untuk Ha Ni dan Ha Ni tiba-tiba memotong lagu itu, “Ah ulangi bagian kau menyebut Selamt Ulang Tahun cintaku.” Seung Jo tersenyum dan bernyanyi kembali, “Selamat Ulang Tahun Istriku Tercinta.” Ha Ni meniup lilin lalu memeluk Seung Jo senang.
THE END
0 komentar:
:f :D :-D :) ;;) :! :$ x( :? :@ :~ :| :)) :( :(( :o
Posting Komentar