2 Mei 2010

KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI

KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem distribusi memiliki 3 karakteristik, yaitu:
1. No global clock
Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer atau perangkat yang terlibat. Hal tersebut berpengaruh pada pengiriman pesan, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk critical section.
• Dalam pemakaian bersama atas sumber daya diperlukan beberapa hal yaitu :
 Dibutuhkan hardware dan software yang mendukung.
 Memerlukan resource manager.
 Perlunya suatu hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya.
 Terdapat client-server, remote evaluation, code on demand, dan mobile agent.
• Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem
terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing.
• Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global
state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing).

2. Independent failure
Setiap komponen atau perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
• Keterbukaan merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh sistem
distribusi antara lain:
 Syarat logis bagi sistem yang tumbuh dari komponen-komponen yang

heterogen
 Keterbukaan mensyaratkan interoperabilitas membangun jembatan pengatur.
 Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui.
 Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan.
3. Concurrency of components
Pengaksesan suatu komponen atau sumber daya (segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer) secara bersamaan.
• Setiap komponen hardware atau software bersifat otonom.
• Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing.
• Sharing resources.
• Masalah umum dalam sistem concurrent:
– Deadlock
– Lifeclock
– Komunikasi yang tidak handal
• Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...