Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Arsitektur Three Tier sendiri merupakan inovasi dari arsitektur Client Server (Two Tier), arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai Client dan satu lagi sebagai Server. Arsitektur ini memungkinkan aplikasi pada komputer Client berinteraksi dengan Server melalui jaringan.
Pada arsitektur Client Server (Two Tier), sebelumnya dikenal arsitektur Stand Alone. Dengan menggunakan Arsitektur Stand Alone, maka proses yang dilakukan terjadi pada komputer itu sendiri. Pada arsitektur Stand Alone, biasanya juga terdapat aplikasi dan database pada komputer yang sama.
Pada arsitektur Three Tier terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Yang membedakan arsitektur Multi Tier dengan arsitektur Three Tier adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Business Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI (User Interface). Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi merupakan sebuah sistem yang melibatkan lebih dari satu komputer dalam suatu infrastruktur jaringan baik local, internet bahkan wireless. Sebuah sistem terdistribusi, tidak hanya melakukan
komunikasi antara satu proses pada satu komputer dengan proses pada komputer yang lain, namun juga
perlu mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur jaringan yang memadai dan juga dukungan standarisasi sistem yang terbuka.
Arsitektur aplikasi terdistribusi dikembangkan dari konsep multitier client/server. Jika multitier client/server fokus pada pemisahan business logic dengan data access, sistem terdistribusi memodelkan semua fungsionalitas sistem dalam bentuk obyek yang mana suatu obyek dapat memanfaatkan layanan dari obyek lain dalam sistem yang sama atau bahkan layanan obyek dari sistem lain. Arsitektur ini sedikit mengaburkan batasan antara client dan server karena komponen client dapat membentuk obyek yang berlaku seperti suatu server.
Sistem terdistribusi memberikan fleksibilitas dengan adanya pendefinisian komponen antarmuka (interface). Antarmuka dari komponen akan memberikan spesifikasi kepada komponen lain tentang layanan (services) yang dapat diberikan komponen tersebut serta cara penggunaannya.
Antarmuka mendefinisikan protokol komunikasi antara dua komponen sistem yang terpisah (komponen dapat berupa proses terpisah, obyek terpisah, pengguna dan aplikasi serta berbagai entity lain yang terpisah dan butuh untuk melakukan komunikasi). Antarmuka menjelaskan layanan yang disediakan oleh suatu komponen serta protokol untuk menggunakan layanan tersebut. Sistem terdistribusi sesungguhnya merupakan sistem multitier client/server dengan jumlah client dan server dimungkinkan sangat banyak. Salah satu perbedaan penting bahwa sistem terdistribusi biasanya menyediakan layanan tambahan seperti directory services yang memungkinkan komponen dari aplikasi ditemukan oleh lainnya. Layanan lain berupa transaction monitor services yang memungkinkan komponen untuk melakukan transaksi dengan lainnya.
0 komentar:
:f :D :-D :) ;;) :! :$ x( :? :@ :~ :| :)) :( :(( :o
Posting Komentar